Mari buat jaringan keilmuan

Kawan kawan para petualang pencari ilmu yang saya hormati. Tolong dibaca hingga tuntas.

Kita semua tau mencari ilmu tidaklah mudah, sulit dan melelahkan. Namun yang namanya berburu, tentu lebih mudah bila bersama sama. Maka dari itu saya mengajak kawan kawan untuk membuat sebuah gerakan bersama.

Gerakan yang saya maksudkan adalah membangun sebuah “Sistem Berbagi” yang saling bahu membahu dan topang menopang dalam belajar. Bangsa kita memang didirikan dengan semangat gotong royong bukan?

Mari kita bangun sebuah sistem dimana kawan yang lebih paham, berbagi pemahaman kepada yang kurang paham. Sehingga pada akhirnya semua memiliki pemahaman yang sama maju nya. Dan lebih dari itu, kita membangun jaringan keilmuan.

Kegiatan ini umumnya saya sarankan untuk seluruh pelajar SD, SMP dan SMA. Khususnya untuk kawan kawan di SMAN 1 Cibadak, dan lebih khusus lagi untuk kawan kawan smandak angkatan 49.

Tujuan:

  • Meningkatkan kualitas dan kuantitas keilmuan kita.
  • Membangun ladang amal dengan cara berbagi ilmu
  • Menyiapkan diri untuk Ujian Nasional dan SBMPTN (target jangka panjang)
  • Menanamkan semangat dan perasaan kekeluargaan sesama teman.

Anjuran Metode pelaksanaan:

Tahap 1.  –Membangun ekosistem kelas–

  • Tiap kelas memiliki masing masing tutor, terutama untuk setiap mata pelajaran wajib yang akan di UN kan. Seorang tutor (atau lebih) untuk satu mata pelajaran. Jika mampu merangkap lebih dari 1 mata pelajaran, itu sesuai kesanggupan.
  • Tutor adalah siswa yang akan menjadi sumber ilmu bagi kawan kawan yang lain. Jumlah tutor tidak dibatasi. Siapapun dengan kemampuan dan kemauan dipersilahkan menjadi tutor.
  • Tutor harus konsisten dan ikhlas.
  • Sifat kegiatan adalah SHARING. Sehingga teman belajar dari tutor, dan tutorpun dapat dibantu dan dikoreksi oleh teman. Bisa membahas soal, menjelaskan suatu konsep. Atau mereview ulang dari awal. Itu sesuai kesepakatan kelas saja.
  • Kegiatan sharing dilakukan saat ada waktu senggang, jam kosong, atau pulang sekolah. Dimanapun dan kapanpun sesuai kesepakatan bersama. Yang penting materi tersampaikan
  • Siswa yang ikut belajar adalah anggota kelas tersebut
  • Tidak ada paksaan, tapi sangat dianjurkan untuk hadir. Bagi yang tidak bisa ikut karena suatu alasan, tidak ada larangan atau denda. Tapi tentunya kita tidak ingin sukses sendirian bukan?
  • Durasi kegiatan 1/2 sampai 1 jam. Atau sesuai kesepakatan bersama. Tapi jangan lama lama, waktu yang lama tidak selalu lebih baik.
  • Kegiatan sharing haruslah rutin dan terjadwal. Karena semuanya membutuhkan proses, dan proses membutuhkan waktu. termasuk belajar. Contohnya: Senin-Mtk Peminatan, Selasa–Fisika, Rabu–Kimia. dst. Penempatan jadwal pun bisa mempertimbangkan hal hal lain. Misalnya jadwal fisika di hari Selasa karena di hari Rabu ada pelajarannya.
  • Lama kelamaan, siswa pun dapat menjadi tutor baru, dan jumlah tutor menjadi semakin bertamabah. Atau setidaknya, ada tutor pengganti.
  • Bayangkanlah! Kelas anda menjadi kelas paling sukses. Bukan karena didalamnya ada satu dua anak pintar. Tapi karena semua anak pintar merata! Sukses bersama!

Kegiatan di atas sudah banyak dilakukan di banyak sekolah. Di angkatan 49, kegiatan ini sudah disosialisasikan dan telah berjalan di beberapa kelas. Beberapa perwakilan kelas telah berkumpul dan masing masing menyampaikan informasi pada kelasnya. Alhamdulillah respon dari kawan kawan positif dan sangat mendukung. Salahsatu dari kelas tersebut adalah kelas XI IPA 5 yang saya tempati. Alhamdulillah, dari kegiatan ini sudah berjalan dan manfaatnya nyata benar bagi kami. Kelas kelas yang lain pun tidak kalah antusiasnya. Pernah pula saya ikut belajar di kelas XI IPA 1 dan sangat hebat apresiasinya. Saya disambut baik dan diterima dengan hangat. Saya yakin pula kelas kelas lain telah melakukan kegiatan serupa, bahkan yang lebih baik. Mungkin juga telah berjalan di kalangan kakak kelas atau alumni sebelum saya sempat memikirkannya. Makanya, ini perlu dukungan bersama.

Ketika kegiatan per kelas sudah berjalan, maka tahap selanjutnya bisa dilakukan.

Tahap 2. –Membangun ekosistem angkatan–

  • Bilamana diperlukan, para Tutor satu angkatan dapat berkumpul untuk sharing mengenai pembelajaran di tiap tiap kelas. Dan saling membantu bilamana ada masalah. Jika bisa rutin kumpul, maka baik juga.
  • Jika di suatu kelas kekurangan sumber daya tutor, maka bagi teman yang ingin belajar dapat bergabung di kelas lain sesuai dengan jadwalnya.
  • Fleksibilitas jadwal pun akan tercipta. Jika di hari senin ingin belajar fisika, tapi sedang ada acara ekskul, maka kita dapat ikut belajar fisika di kelas lain dengan jadwal yang berbeda. Semua terbuka dan semua menjadi mudah.
  • Ataupun jika jumlah tutor begitu banyak, maka dapat didistribusikan secara merata. Sehingga jika suatu kelas kekurangan tutor, maka dapat impor dari kelas lain.
  • Siswa yang telah mampu juga dapat menjadi tutor baru. Atau setidaknya tutor pengganti.
  • Tutor yang ada dapat berkumpul dan membentuk komunitas tutor angkatan. Untuk kemudian bisa saling berdiskusi dan meningkatkan mutu pembelajaran.
  • Bila diperlukan, tutor dapat membantu adik kelas.
  • Bayangkanlah! Angkatan anda menjadi angkatan yang paling sukses dalam sejarah. Bukan karena salah satu siswanya juara, tapi karena seluruh angkatan suksesnya merata.

Tahap kedua ini merupakan yang paling menarik. Sistem yang dibangun bisa lebih kompleks dan terjadwal rapi. Sehingga bisa terbangun kondisi belajar yang nyaman dan terpadu. Untuk pengembangn, bisa juga dibuat jadwal tetap, kartu peserta, pin anggota program atau juga test test tertentu. Tapi itu merupakan hal yang kecil saja.

Tahap 3. –Menjadi Good Influence Generation–

  • Ketika sebuah angkatan terlah berjalan dan telah maju. Maka akan terlihat perkembangan dan manfaatnya. Untuk kemudian ditiru oleh angkatan lain.

    Atau

  • Angkatan yang telah menajalani program ini, dapat menjadi tutor untuk adik angkatnya. Sehingga adik kelas dapat ilmu, sedangkan tutornya mendapat manfaat dengan mengingat materi yang lama. Persiapan UN tidak terlalu kelabakan
  • Bayangkanlah! Sekolah anda menjadi sekolah terbaik! Bukan karena satu dua orang sukses jadi artis. Bukan satu dua orang sukses jadi pejabat. Tapi satu sekolah itu sukses bersama menjadi manusia yang berguna dan bermanfaat!

Kondisi belajar sudah nyaman. Semua saling mengingatkan, saling mendukung dan saling membantu dalam belajar. Kompak bukan sekadar kompak main, tapi juga kompak belajar.

Saya yakin ini tidaklah mudah. Tapi saya selalu yakin, tentang motto yang berbunyi “The procces is more important than the result” dari pak Deni Setiadi. Dan juga motto yang berbunyi “Hasil akan berbanding lurus dengan usaha yang kalian lakukan” dari bu Yuceu.

Keuntungan:

  • Akan lebih mudah untuk mendapatkan akses pada guru sebaya
  • Guru sebaya lebih nyaman, lebih mudah bertanya, kondisi santai tapi sopan.
  • Mengulang ngulang pelajaran, akan menguatkan ingatan.
  • Ladang amal bagi para tutor, dan mengajarkan orang lain adalah cara paling efektif untuk belajar.
  • Membuat jaringan keilmuan yang dapat menjadi keuntungan di masa yang akan datang.
  • Menanamkan semangat kekeulargaan yang kini mulai pudar di kalangan pelajar.

Kemungkinan kelemahan:

  • Di awal, jumlah peminat menjadi siswa akan jauh lebih banyak daripada peminat yang mau menjadi tutor.
  • Berkurangnya tutor dan siswa oleh seleksi alam
  • Muncilnya tutor atau Siswa yang kurang konsisten.
  • Banyaknya gangguan acara external atau acara acara ekstrakulikuler

Kiranya inilah gambaran apa yang saya sarankan kepada kawan kawan. Bayangkan betapa lebih mudah lagi kita untuk belajar. Dan bagi tutor yang ikhlas, tentu saja akan tersedia balasan yang sangat indah dari Allah. Namun ini barulah sebuah konsep yang banyak kekurangan. Pun juga disusun seringkas mungkin karena keterbatasan waktu dan media. Maka dari itu, ide saran atau kritik yang membangun sangat saya harapkan. Dilain kesempatan, akan saya sampaikan dalam bentuk video.

Semoga Allah merahmati kita semua dan semoga manfaat.

Salam Norax!

___________

5/3/2015

________________________________________________________________

Motivasi.

Merasa ingin sukses sendiri? Merasa membantu orang lain sia sia? Merasa ilmu lebih baik untuk sendiri saja?

Dari Ibnu Umar bahwa seorang lelaki mendatangi Nabi saw dan berkata,”Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling dicintai Allah? Dan amal apakah yang paling dicintai Allah swt?” Rasulullah SAW menjawab, ”Orang yang paling dicintai Allah adalah orang yang paling bermanfaat bagi manusia dan amal yang paling dicintai Allah adalah kebahagiaan yang engkau timbulkan kedalam diri seorang muslim …”

(HR. Thabrani)

Read, Like, Comment, and Share!

Berikan tanggapan